Kebijakan Cuti: Jadwal Akrual Bulanan

Pelajari cara menerapkan dan mengelola kebijakan cuti dengan jadwal akrual bulanan

Pada software pelacak cuti berbayar Jibble, Anda bisa menentukan kebijakan pemberian cuti karyawan berdasarkan jadwal akrual bulanan. Artikel ini akan menjelaskan cara mengatur jadwal tersebut, serta opsi kustomisasi yang tersedia.

Artikel ini mencakup:


Membuat kebijakan cuti baru

  1. Buka Cuti & Hari Libur. Lalu, pilih Kebijakan Cuti.
  2. Klik Tambahkan Kebijakan Cuti untuk membuat baru.
  3. Di sidebar:
    • Beri nama kebijakan (misalnya, “Cuti Tahunan”, “Cuti Sakit”).
    • Tetapkan anggota atau grup tertentu, atau biarkan jadwal berlaku default untuk semua orang.
    • Di kolom Jadwal Akrual, pilih Bulanan.
    • Pilih antara Tanggal Kustom atau Tanggal Bergabung sesuai pengaturan akrual bulanan.
    • Masukkan hak cuti karyawan setiap bulan (misalnya, 2 hari atau 16 jam).
    • Pilih hak cuti akan diakumulasi di Awal atau Akhir. Pelajari lebih lanjut pengaturan akrual bulanan di bawah artikel ini.
    • Jika tanggal merah tidak disertakan dalam pengambilan cuti, centang kotak Kecualikan hari libur nasional.
    • Jika hari istirahat tidak disertakan dalam pengambilan cuti, centang kotak Kecualikan hari di luar jam kerja.
    • Centang kotak Saldo cuti dapat diteruskan ke periode berikutnya jika ingin mengizinkan hal tersebut.
    • Tentukan jatah hari atau jam yang dapat diteruskan ke periode berikutnya, serta kapan saldonya hangus (1-12 bulan).
  4. Klik Simpan agar jadwal akrual baru diterapkan.

Mengatur Akrual Bulanan

Ada dua opsi jadwal akrual bulanan yang bisa dipilih:

  • Tanggal Kustom: Hak cuti akan diberikan pada tanggal tertentu setiap bulannya. Misalnya, Anda bisa pilih “Tanggal 1 hingga 28, atau hari terakhir bulan”.
  • Tanggal Bergabung: Akrual ditentukan berdasarkan tanggal bergabung karyawan. Jika mereka wajib melewati masa tunggu sebelum mendapatkan hak cuti, Anda dapat memasukkan jumlah harinya.

Setelah memilih Tanggal Akrual, Anda dapat menentukan total hak cuti yang akan diterima karyawan setiap bulan. Jumlah ini bisa diatur dalam satuan hari atau jam. Selain itu, Anda bisa pilih hak cuti akan diakumulasi pada:

  • Awal Bulan: Karyawan akan menerima hak bulanan pada tanggal yang ditentukan (misalnya, tanggal 1 setiap bulan).
  • Akhir Bulan: Karyawan akan mengumpulkan jatah cuti setiap bulan dan menerimanya satu hari sebelum tanggal akrual di bulan berikutnya.

Contoh 1: Tanggal Kustom – Akrual Awal Bulan

Jadwal Akrual: Tanggal Kustom (Hari ke-1)
Hak Cuti: 1 hari per bulan
Akrual: Awal Bulan

Katakanlah hari ini tanggal 15 Maret. Pada 1 April (Hari ke-1 bulan tersebut), saldo cuti karyawan akan bertambah 1 hari. Kemudian pada 1 Mei, karyawan akan menerima tambahan jatah cuti 1 hari lagi.

Contoh 2: Tanggal Bergabung – Akrual Akhir Bulan

Jadwal Akrual: Tanggal Bergabung
Hak Cuti: 2 jam per bulan
Akrual: Akhir Bulan

Karyawan yang mulai bekerja pada 1 Juli akan mendapatkan jatah cuti 2 jam di akhir bulan (sehari sebelum tanggal akrual berikutnya). Ini karena jadwal akrual diatur berdasarkan tanggal bergabung dengan opsi “Akhir Bulan”. Saat tanggal 31 Agustus tiba, saldo cuti karyawan akan bertambah 2 jam lagi.

Contoh 3: Tanggal Bergabung – Akrual Awal Bulan (dengan Masa Tunggu)

Jadwal Akrual: Tanggal Bergabung
Hak Cuti: 2 hari per bulan
Akrual: Awal Bulan
Masa Tunggu: 90 hari

Katakanlah ada karyawan baru yang bergabung pada 1 April. Kebijakan tersebut memiliki masa tunggu 90 hari untuk jadwal akrual dengan opsi “Tanggal Bergabung” dan “Awal Bulan.”

Selama masa tunggu dari April hingga Juni, karyawan belum akan menerima jatah cuti. Namun, pada 30 Juni (90 hari setelah bergabung), ia akan menerima total akumulasi cuti selama masa tunggu tersebut, yaitu 6 hari. Selanjutnya, jatah cuti untuk bulan Juli sebanyak 2 hari akan ditambahkan pada tanggal 1 Juli, sehingga totalnya menjadi 8 hari. Saat tanggal 31 Agustus tiba, saldo cuti karyawan akan bertambah 2 jam lagi.


Prorata

Prorata menyesuaikan hak cuti karyawan yang baru bergabung di tengah siklus cuti bulanan. Perhitungan ini memastikan keadilan bagi karyawan baru dengan memberikan jatah cuti yang proporsional, sesuai sisa waktu dalam siklus tahunan tersebut. Rumusnya sebagai berikut:

Jika hak cuti diakumulasi pada “Awal Bulan”:

Cuti Prorata = (Jumlah Hari Kerja dari Tanggal Bergabung hingga akhir bulan / Total Hari dalam Bulan) × Hak Bulanan

Catatan: Perhitungan termasuk Tanggal Bergabung.

Contoh:

Jika karyawan mulai bekerja pada 15 Juli (dengan total 31 hari pada bulan tersebut) dan hak cuti bulanannya 2 hari, cuti prorata untuk bulan Juli adalah:

Cuti Prorata = (17 hari kerja) / (31 hari di bulan Juli) × 2 hari = 1,10 hari

Karyawan akan melihat saldo 1,10 hari di laman ringkasan cuti pada 15 Juli.

Jika hak cuti diakumulasi pada “Akhir Bulan”:

Cuti Prorata = Hak Bulanan – [(Jumlah Hari Kerja dari awal bulan hingga Tanggal Bergabung / Total Hari dalam Bulan) × Hak Bulanan]

Catatan: Perhitungan tidak termasuk Tanggal Bergabung.

Contoh:

Jika karyawan mulai bekerja pada 10 Juli (dengan total 31 hari pada bulan tersebut) dan hak cuti bulanannya 16 jam, cuti prorata untuk bulan Juli adalah:

Cuti Prorata = 16 – [(9 hari tidak bekerja) / (31 hari di bulan Juli) × 16 jam] = 11,35 jam

Karyawan akan melihat saldo 11,35 jam di laman ringkasan cuti pada 10 Juli.

Artikel terkait: